PROPOSAL
USAHA FIKSI 2017
SI BOWPANSA
(SNACK INDONESIA RAINBOW JEPA ANEKA RASA)
Kelompok
Bidang Usaha : Boga
Kategori
: Gagasan
utama
Nama
Sekolah : SMAN
Model Terpadu Madani
Kota : Palu
Provinsi : Sulawesi
Tengah
KETUA
USAHA
|
||
NAMA LENGKAP
|
:
|
EDO FRENDHYKA GILANG RAMADHAN
|
NIS
|
:
|
15-1169
|
KELAS
|
:
|
XI IPA 1
|
ANGGOTA
USAHA
|
||
NAMA LENGKAP
|
:
|
NI PUTU AYU PARAMITHA
|
NIS
|
:
|
15-1093
|
KELAS
|
:
|
XI IPA 1
|
SMAN Model Terpadu
Madani
Jalan Soekarno Hatta
Bumi Roviega Palu
2017
|
|
SURAT
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
ketua : Edo frendhyka
gilang ramadhan
Nama
anggota : Ni putu ayu
paramitha
Sekolah : SMAN MODEL TERPADU
MADANI PALU
Kelas : XI
Dengan ini menyatakan bahwaSi
bowpansa (snack indonesia rainbow jepa aneka rasa) merupakan rencana usaha yang
dibuat dari gagasan sendiri dan belum pernah diikutkan dan menang dalam lomba
tingkat nasional atau lebih tinggi.
Demikian surat pernyataan ini dibuat
dengan sebenar-benarnya dan terbebas dari rekayasa.
Palu,10 juli 2017
Edo frendhyka G.R
i
|
a. Daftar isi .....................................................................................................
i
Bab I: Pendahuluan
a. Latar belakang .....................................................................................................
1
b. Tujuan .....................................................................................................
3
c. Manfaat ......................................................................................................
3-4
Bab II : Profil
a. Nama usaha ......................................................................................................
4
b. Bidang usaha ......................................................................................................
4
c. Lokasi Usaha ......................................................................................................
4
d. Analisis swot ......................................................................................................
4-5
e. Uniqueness ......................................................................................................
5-7
f. Mitra strategis ......................................................................................................
7
Bab III : Manajemen perusahaan
a. Manajemen Operasi ...........................................................................................
7-8
b. Manajemen SDM
...........................................................................................
8-10
c.Manajemen Pemasaran ...........................................................................................
11
d. Manajemen Keuangan ...........................................................................................
12-17
Bab IV : Penutup
a. Kemungkinan perluasan usaha ................................................................................
17
b. Kesimpulan ................................................................................
17-18
c. Lampiran ................................................................................
18-22
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan, dengan total
jumlah pulau yaitu sebanyak 17.504 buah sesuai data Departemen Dalam
Negeri Republik Indonesia tahun 2004. Dengan
total jumlah penduduk yaitu sebanyak 237.641.326 jiwa berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010 oleh badan pusat statistik (BPS). Banyaknya jumlah
penduduk tersebut, mencerminkan keanekaragaman yang terkandung didalamnya
seperti keanekaragaman suku bangsa, budaya, ras, agama, bahasa daerah, hingga
kuliner di setiap daerah. Di Indonesia terdapat lebih dari 5.300 kuliner dari setiap daerah mulai dari yang
kecil hingga yang besar, serta dari yang murah hingga yang mahal yang meliputi makanan
khas hingga jajanan pasar. Makanan-makanan khas daerah tersebut harus
senantiasa dilestarikan agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman dan
peradaban serta agar dapat selalu bersaing dan dinikmati oleh masyarakat banyak.
Pemerintah telah melakukan banyak upaya untuk melestarikan dan memperkenalkan
makanan tradisional khas indonesia hingga ke mata dunia melalui beranekaragam
cara seperti gencar melakukan festival, pameran dan bazar kuliner, disamping
itu makanan tradisional khas indonesia juga diharapkan dapat menjadi salah satu
asupan makanan harian setiap orang.
|
1425-2725 kkal energi, 55-72 g protein, 232-394 g karbohidrat , 1500-2600 ml air, 500-600 mcg vit A, 1000-1200 mg kalsium sesuai data Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal itu membuktikan bahwa tidak hanya cukup dengan makanan pokok saja, tetapi juga harus ditunjang dengan asupan makanan tambahan yang bermanfaat bagi tubuh seperti untuk kesehatan tubuh. Makanan-makanan yang tersedia dipasaran saat ini memang sudah beragam, tetapi umumnya makanan tersebut bukanlah makanan tradisonal yang khas Indonesia, serta harga yang ditawarkan juga kebanyakan relatif mahal. Sekarang ini masyarakat juga lebih menyukai makanan ringan/cemilan dengan rasa yang enak dan harga yang relatif murah namun kualitas tetap terjamin. Untuk memenuhi permintaan masyarakat tersebut harus diciptakan suatu kegiatan usaha yang sifatnya kreatif, inovatif dan memiliki daya saing yang tinggi sehingga dapat menarik perhatian masyarakat untuk membeli produk yang ditawarkan.
Dari
pemikiran tersebut kami telah melakukan observasi lapangan mengenai peluang
usaha yang dapat dilakukan. Salah satunya yaitu usaha penjualan kue
jepa dengan Aneka warna dan toping. Selain jenis makanan ini masih jarang
ditawarkan, ketersediaan bahan baku dan cara pembuatan yang tidak terlalu sulit
juga merupakan hal yang dapat dipertimbangkan agar kegiatan usaha ini layak
untuk dijalankan. Kue jepa merupakan makanan tradisional khas indonesia yang
berasal dari suku mandar sulawesi, kue ini sangat cocok menjadi makanan atau
snack konsumsi untuk sehari-hari, selain itu kue ini juga memiliki nilai gizi
yang sangat tinggi terutama karbohidarat dan kalori sehingga kue ini dapat
dijadikan snack penunda lapar. Disamping itu kami juga ingin melestarikan dan
memperkenalkan kue jepa sebagai makanan tradisional khas indonesia, sehingga
dapat bersaing serta dikenal oleh masyarakat luas.
|
Dengan
memperhatikan serta menimbang potensi atau kelebihan produk kue jepa seperti yang
sudah dijabarkan, maka kami ingin merintis usaha makanan tradisional khas
indonesia, yaitu usaha makanan “Si Bowpansa (Snack Indonesia Rainbow Jepa Aneka
Rasa)” untuk dikembangkan menjadi usaha besar agar masyarakat tidak akan pernah
lupa dengan makanan tradisional yang khas Indonesia sekaligus agar dapat dikenal
oleh mata dunia.
1.2 Tujuan
Sejalan dengan latar belakang, usaha
ini bertujuan:
·
Untuk memberdayakan produk lokal
sehingga dapat bersaing dengan produk manca negara atau buatan pabrik.
·
Untuk melestarikan jajanan lokal seperti
kue jepa.
·
Untuk memperkenalkan kue jepa kepada
masyarakat umum.
·
Untuk memberikan variasi baru terhadap
kue jepa agar semakin diminati oleh masyarakat.
1.3 Manfaat
1. 1. Bagi pelaku usaha
|
2. 2. Bagi masyarakat
Usaha ini
diharapkan dapat memperkenalkan dan meningkatkan minat masyarakat terhadap
produk lokal khususnya makanan tradisional khas Indonesia yaitu kue jepa sehingga
makanan tersebut tidak tergerus oleh perkembangan zaman dan peradaban.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Nama Usaha Perusahaan
Usaha ini bernama Si Bowpansa (Snack
Indonesia Rainbow Jepa Aneka Rasa) dikarenakan “Rainbow” mempunyai arti pelangi
atau warna-warna yang menarik, “Jepa” yaitu produk usaha kami, kue tradisional
yang berasal dari sulawesi sedangkan “Aneka Rasa” mengacu kepada rasa yang
beragam.
2.2 Bidang Usaha
Usaha ini bergerak di bidang
makanan/boga yaitu kue jepa, kue jepa ini banyak mengandung karbohidrat dan
kalori yang sangat berguna untuk memberikan energi pada tubuh. Kami memilih
kegiatan usaha di bidang makanan karena faktor pendukung yang memadai untuk
mengembangkan kegiatan usaha ini.
2.3 Lokasi Usaha
Usaha ini akan berlokasi di anjungan
pantai talise kota palu tepatnya jln. Rajamoili, dikarenakan lokasi ini sangat
strategis, ramai, banyak didatangi wisatawan baik lokal maupun manca negara dan
mudah dijangkau oleh masyarakat.
2.4 Analisis SWOT
1)
Strength (Kekuatan)
· Tersedianya
Bahan baku yang melimpah dan mudah didapatkan serta memiliki harga yang relatif
murah.
·
Tersedianya teknologi yang mendukung.
·
Kebersihan produk terjamin.
·
Potensi usaha.
·
Produk kami memiliki harga yang
terjangkau dan dapat bersaing.
2) Weakness
(Kelemahan)
·
Produk yang kami jual tidak tahan lama
karena tanpa bahan pengawet.
·
Kue jepa belum terlalu dikenal oleh
masyarakat luas.
3) Oppurtunity
(Peluang)
·
Banyak produk kompetitor yang
menggunakan bahan pengawet sedangkan Produk yang kami jual tidak menggunakan
bahan pengawet atau zat-zat kimia berbahaya lainnya.
·
Produk yang kami jual memiliki banyak
variasi rasa dan warna dibandingkan produk kompetitor lainnya.
·
Produk kami memiliki kemasan yang baik
sehingga dapat dipasarkan di supermarket/ pasar modern.
·
Adanya perluasan kesempatan kerja.
·
Produk kami memiliki nilai gizi yang
lebih banyak dan bervariasi dibandingkan kue jepa yang di jual di pasaran.
4) Threat
(hambatan)
·
Produk yang kami jual merupakan makanan
kecil atau jajanan pasar yang semakin tersingkir akibat maraknya produk-produk
makanan/snack buatan pabrik.
2.5 Diferensiasi Produk Atau Uniqueness
|
dimasak dengan cara dibakar dan juga menggunakan topping kelapa parut
dan gula merah atau menggunakan rono (ikan teri kering). Kue jepa ini
juga memiliki warna asli (original) sesuai dengan warna singkong tersebut
serta bentuk kemasan produknya menggunakan wadah seadanya seperti
menggunakan plastik. Kue jepa tersebut juga mengandung nilai gizi yang
tidak beragam seperti hanya mengandung karbohidrat saja yang berasal
dari ampas singkong.
Analisis
dua : Kue jepa yang kami jual terbuat
dari ampas singkong dan dimasak dengan
cara dibakar, serta memiliki 5 topping, yaitu topping keju, coklat, matcha
green tea, gula merah, dan selai strawberry. Kue jepa ini juga memiliki 5
warna, yaitu warna kuning untuk topping keju, coklat untuk topping coklat,
hijau untuk topping matcha green tea, warna asli (original) untuk topping
gula merah, dan warna merah untuk topping selai straweberry. Bentuk
kemasan dari produk kami juga dibuat lebih higienis unik dan menarik
dengan menggunakan kemasan yang terbuat dari karton. Produk kami juga
memiliki nilai gizi yang lebih banyak dan bervariasi seperti karbohidrat dari
ampas singkong, lemak dan kalsium dari keju, L-Theanine dan antioksidan
dari matcha green tea yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
cara dibakar, serta memiliki 5 topping, yaitu topping keju, coklat, matcha
green tea, gula merah, dan selai strawberry. Kue jepa ini juga memiliki 5
warna, yaitu warna kuning untuk topping keju, coklat untuk topping coklat,
hijau untuk topping matcha green tea, warna asli (original) untuk topping
gula merah, dan warna merah untuk topping selai straweberry. Bentuk
kemasan dari produk kami juga dibuat lebih higienis unik dan menarik
dengan menggunakan kemasan yang terbuat dari karton. Produk kami juga
memiliki nilai gizi yang lebih banyak dan bervariasi seperti karbohidrat dari
ampas singkong, lemak dan kalsium dari keju, L-Theanine dan antioksidan
dari matcha green tea yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
|
yang sama yaitu ampas singkong dan juga menggunakan proses memasak yang sama yaitu dibakar, tetapi memiliki variasi yang berbeda. Jadi keunggulan dari kue jepa yang kami jual, yaitu kami memberikan variasi baru dan beragam terhadap topping atau isian dan juga terhadap warna produk kami, serta agar lebih higienis, rapi dan mudah dibawa kemana-mana kami memberikan kemasan yang apik dengan menggunakan kemasan yang terbuat dari karton. Produk kami juga memiliki nilai gizi yang lebih banyak dan bervariasi dibandingkan produk yang dijual dipasaran.
2.6 Mitra Strategis
Dalam
melakukan pemasaran, kami akan bekerja sama dengan berbagai mitra seperti
koperasi dan kantin sekolah agar produk kami mudah terjual dan dikenal oleh
masyarakat luas. Dengan ketentuan sistem bagi laba pada setiap produk yang
terjual, yaitu 20% untuk mitra dan 80% untuk kami (Perusahaan).
BAB III
MANAJEMEN
PERUSAHAAN
3.1 Manejemen Operasi
Alat :
1) Pisau
2) Parutan
3) Kain/karung
4) Tapis
5) Panjepangan
Bahan
Baku :
1) Singkong
2) Pewarna
makanan (coklat, kuning, , merah, hijau)
Bahan Topping
:
1) Gula
merah dan Kelapa parut
2) Coklat
batang
3) Keju
parut
4) Selai
strawberry
5) Selai
strawberry
6) Matcha
(Green tea)
Cara
Pembuatan :
1) Kupas
kulit singkong, cuci bersih, lalu diparut.
2) Parutan
singkong dibungkus dengan karung atau kain, peras hingga sari singkong
keluar. Ambil ampas singkong, sisihkan untuk diolah.
keluar. Ambil ampas singkong, sisihkan untuk diolah.
3) Ayak
ampas singkong menggunakan tapis, kemudian setelah di tapis taruh kedalam
wadah.
wadah.
4) Beri
pewarna makanan sesuai yang kita inginkan, misalnya untuk jepa dengan topping
green tea diberi warna hijau dsb.
green tea diberi warna hijau dsb.
5) Aduk
ampas singkong tersebut hingga warnanya
tercampur merata.
6) Siapkan
alat bernama panjepangan, lalu dipanaskan. Panjepangan adalah alat yang
berbentuk piring yang terbuat dari tanah liat. Panjepangan terdiri dari dua piringan
berbentuk piring yang terbuat dari tanah liat. Panjepangan terdiri dari dua piringan
7) Masukan
ampas singkong ke atas salah satu panjepangan kemudian ratakan. Setelah
diratakan, singkong kemudian ditumpuk dengan piringan tanah liat lainnya sehingga
singkong berada di tengah-tengah kedua piringan tanah liat dan seluruh sisi singkong terpanggang dengan sempurna.
diratakan, singkong kemudian ditumpuk dengan piringan tanah liat lainnya sehingga
singkong berada di tengah-tengah kedua piringan tanah liat dan seluruh sisi singkong terpanggang dengan sempurna.
8) Masak
hingga kurang lebih 5 menit.
9) Setelah
kue jepa masak beri topping diatasnya.
10) Jepa
siap untuk disajikan.
3.2 Manajemen SDM
3.2.1
Analisa pekerjaan :
1) Menentukan
produk yang akan dijual
2) Merinci
barang yang dibutuhkan
3) Menyediakan
modal
4) Menentukan
tempat pemasaran
5) Membeli
bahan yang dibutuhkan
6) Mengolah
bahan menjadi produk
7) Menentukan
harga jual
8) Melakukan
pemasaran
3.2.2 Deskripsi pekerjaan :
1. Menentukan produk yang akan dijual
Maksudnya yaitu
menentukan barang yang akan dijual ke pasaran dan diperkirakan akan laku di
pasaran, seperti menjual kue jepa yang dalam hal ini kue jepa tersebut adalah
makanan tradisional tetapi agar lebih diminati oleh masyarakat caranya dengan
memberikan variasi yang baru.
2. Merinci barang yang dibutuhkan
Merinci barang adalah
kegiatan mendata barang yang dibutuhkan dan yang harus dibeli dengan menentukan
berapa jumlah bahan yang diperlukan dan modal yang dibutuhkan.
3. Menyediakan modal
Menyediakan modal/uang
untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan untuk berjualan.
4. Menentukan tempat pemasaran
Sebelum melakukan
pemasaran dan memproduksi barang yang akan dijual hal yang pertama dilakukan
adalah menentukan tempat yang pas untuk melakukan pemasaran, yaitu seperti di
tempat yang ramai atau menjualnya secara online.
5. Membeli bahan yang dibutuhkan
6. Mengolah bahan menjadi produk
Mengolah bahan yang
telah dibeli kemudian dijadikan produk yang diinginkan, seperti mengolah
singkong menjadi kue jepa.
7. Menentukan harga jual
Menentukan harga jual
dengan menghitung berapa keuntungan yang ingin didapatkan dari modal yang
digunakan.
8. Melakukan pemasaran
Dalam melakukan
pemasaran produk ke konsumen, kami akan memasarkannya di outlet kami yang
beralamat di anjungan pantai talise kota palu Jln. Rajamoili, serta kami juga
memasarkannya lewat media sosial via facebook, line dan instagram dengan akun
bernama “Si Bowpansa (Snack Indonesia Rainbow Jepa Aneka Rasa)”
|
|
3.3 Manajemen Pemasaran/Marketing Mix
1. Product
(Produk)
Produk yang dijual adalah kue jepa
yang merupakan makanan atau jajanan pasar khas Indonesia dengan merek dagang
yaitu “Si Bowpansa (Snack Indonesia Rainbow Jepa Aneka Rasa)” yang mengacu pada
warna dan rasanya yang beragam.
2.
Price (Harga)
Harga yang ditawarkan perbungkusnya yaitu
Rp 29.500,00 dikarenakan harga ini sangat terjangkau dan relatif murah serta
sesuai dengan tujuan kami yaitu agar dapat dinikmati dan dikenal oleh semua
kalangan masyarakat.
3. Promotion
(Promosi)
Dalam melakukan promosi produk, kami
melakukan banyak cara seperti memasang iklan dan memasarkannya melewati media
sosial, Face to Face (dengan mendatangi langsung konsumen), rutin mengikuti dan
mempromosikan produk kami dalam bazar dan festival kuliner serta kami
memberikan potongan harga/diskon sebesar 10% setiap pembelian 20 kemasan dan
kami juga memberikan 1 kemasan secara gratis setiap pembelian 50 kemasan.
4. Place
(Tempat)
Tempat pemasaran produk kami akan
berada di Kota Palu, tepatnya di anjungan pantai talise jln. Rajamoili, karena
letaknya cukup strategis, ramai, banyak didatangi wisatawan baik lokal maupun
manca negara dan mudah dijangkau oleh masyarakat (konsumen) dan juga kami
memasarkannya secara online via facebook, line dan Instagram dengan akun
bernama “Si Bowpansa (Snack Indonesia Rainbow Jepa Aneka Rasa)”.
3.4 Manajemen keuangan
3.4.1
Biaya
produksi
A. Biaya pembelian barang
Dalam
memproduksi kue jepa, kami menggunakan beberapa jenis peralatan yang sudah
tersedia di rumah tetapi ada beberapa yang harus kami beli yaitu, minyak tanah,
dan panjepangan dengan perincian harganya yaitu sebagai berikut :
a.
1 liter minyak tanah = Rp 12.000
b.
1 buah panjepangan = Rp 12.500
Total
biaya = Rp 14.500
B. Biaya pembelian bahan
No.
|
Nama Barang
|
Jumlah barang
yang digunakan
|
Total Harga
|
1.
|
Singkong
|
1 kg
|
Rp 5.000
|
2.
|
Pewarna makanan (Merk Cendrawasih)
|
4 botol
|
Rp 8.000
|
3.
|
Gula merah
|
250 gr
|
Rp 4.000
|
4.
|
Keju parut (Merk Prochiz)
|
100 gr
|
Rp 12.000
|
5.
|
Coklat batang (Merk Alfa)
|
125 gr
|
Rp 5.000
|
6.
|
Selai strawberry (Merk Bigo)
|
100 gr
|
Rp 5.000
|
7.
|
Matcha (Green tea)
|
200 gr
|
Rp 13.000
|
Total
|
Rp 52.000
|
Total modal =
Total biaya peralatan + Total biaya bahan
= Rp 14.500 + Rp 52.000
= Rp 66.500
a.
Penentuan
Harga Pokok Kue Jepa
Dalam satu kali
produksi dengan menggunakan 1 kg singkong, dapat menghasilkan 30 buah kue jepa.
Harga
Pokok Produksi (Tanpa topping dan warna) =Total biaya (singkong)/hasil produksi
= Rp 5.000
/ 30
= Rp
167 / pcs
Dalam penjualan 1 buah kue
jepa tanpa topping dan warna kami menginginkan laba sebesar Rp 333, dikarenakan
dengan laba sebesar itu kami sudah mendapat keuntungan yang cukup untuk
meningkatkan biaya produksi agar dapat menghasilkan kue jepa lebih banyak,
serta besaran laba tersebut dinilai tidak membebankan konsumen.
Harga jual pokok = Harga pokok + Laba yang diinginkan
=
Rp 250 + Rp 333
=
Rp 500
Jadi harga pokok kue
jepa tanpa topping dan warna makanan Rp 500
b.
Penentuan
Harga Jual Kue Jepa
Dalam
satu kali produksi dengan menggunakan 1 kg singkong, dapat menghasilkan 30 buah
kue jepa. Dengan ketentuan pembagian jumlah produksi dalam setiap topping dan
warna yaitu sebagai berikut:
Kue jepa warna kuning
dengan topping keju :
6
Kue jepa warna hijau
dengan topping matcha green tea :
6
Kue jepa warna merah
dengan topping selai strawberry : 6
Kue
jepa warna coklat dengan topping coklat :
6
Kue jepa tanpa warna
dengan topping gula merah (Original) : 6
1.
Harga
kue jepa warna kuning dengan topping keju
= (6
x Rp 500) + Rp
12.000 + Rp 2.000
= Rp 17.000
Harga satuan = Total biaya : Jumlah produksi
= Rp 22.500 : 6
= Rp 2.833
2.
Harga
kue jepa warna hijau topping matcha green tea
Biaya = (Jumlah x Harga
pokok produksi kue jepa) + matcha green tea+ warna hijau
= (6 x Rp 500)
+ Rp 13.000 +
Rp 2.000
= Rp 18.000
Harga satuan = Total biaya : Jumlah produksi
= Rp 18.000 : 6
= Rp 3.000
3.
Harga
kue jepa warna merah topping selai strawberry
Biaya
= (Jumlah x Harga pokok produksi kue jepa) + selai strawberry + warna merah
= (6 x Rp 500)
+ Rp 5.000 + Rp 2.000
= Rp 1.000
Harga
satuan = Total biaya : Jumlah produksi
= Rp 10.000 : 6
= Rp 1.667
4.
Harga
kue jepa warna coklat dengan topping coklat
Biaya = (Jumlah x Harga
pokok produksi kue jepa) + coklat + warna coklat
= (6 x Rp 500) + Rp 5.000
+ Rp 2.000
= Rp 26.500
Harga satuan = Total biaya : Jumlah produksi
= Rp 1.667
5.
Harga
kue jepa tanpa warna dengan topping gula merah (Original)
Biaya = (Jumlah produksi
x Harga pokok produksi kue jepa) + gula merah
= (6 x Rp 500)
+ Rp 4.000
= Rp 7.000
Harga
satuan = Total biaya : Jumlah produksi
= Rp 7.000 : 6
= Rp 1.167
Produk ini dijual dalam
satu kemasan yang terdiri dari 5 kue jepa dengan pembagiannya yaitu: 1 buah topping
keju, 1 buah topping coklat, 1 buah topping gula merah, 1 buah topping matcha
green tea, dan 1 buah topping selai strawberry. Kami menjualnya dengan cara
seperti ini agar konsumen tidak bosan dengan produk kami, dikarenakan dalam satu
kemasan terdiri dari beragam variasi kue jepa.
Jumlah harga pokok kue jepa dalam 1
kemasan
= 1 topping keju + 1 topping coklat + 1 topping gula merah + 1 topping selai bluberry +
1 topping matcha green tea
= 1 topping keju + 1 topping coklat + 1 topping gula merah + 1 topping selai bluberry +
1 topping matcha green tea
= 2.833 + 1.667 + 1.167
+ 3.000 + 1.667
= 10.334
Harga jual 1 kemasan
yang diinginkan = Rp .15.000 /kemasan
Jumlah kemasan yang
didapatkan dari hasil produksi 1 kg singkong adalah 6 kemasan
Total harga 6 kemasan = Rp 15.000 × 6
=
Rp 90.000
Laba keseluruhan = Jumlah harga 6 kemasan – modal
=
Rp 90.000 – Rp 66.500
= Rp 23.500
Laba
1 kemasan = laba keseluruhan : 6 kemasan
= Rp 23.500
: 6
= Rp 3.917
Persentase Laba
keseluruhan (6 kemasan) = laba
: modal × 100 %
=
Rp 23.500 : Rp 66.500 × 100 %
=
35,33 %
Persentase dari laba
bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 35,33 %
Perkiraan Pendapatan
bruto
Target per-hari =
6 kemasan
Pendapatan harian =
6 x Rp 15.000
=
Rp 90.000
Pendapatan
per-bulan = 30 x Rp 90.000
=
Rp 2.700.000
Pendapatan
per-tahun = 12 x 2.700.000
= Rp 32.400.000
Perhitungan
BEP
BEP = Total Biaya : Harga
jual
= Rp 66.500 : Rp `15.000
= 4 kemasan (pembulatan)
Total
Per Hari = BEP :
Target penjualan per hari
= 4 :
6
= 0,67 / 1 hari
Untuk mencapai BEP
harus menjual 4 kemasan yang dapat di capai selama 1 hari.
3.4.2
Biaya
Pemasaran
Dalam melakukan pemasaran usaha ini, kami
memanfaatkan media yang bersifat free/gratis sperti media sosial (via
facebook,line dan instagram) dan outlet kami yang beralamat di anjungan
pantai talise kota palu Jln. Rajamoili juga menggunakan meja dan kursi bekas
yang berada dirumah serta tidak menggunakan biaya sewa tempat dikarenakan
tempat itu memang khusus untuk tempat berjualan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kemungkinan Perluasan Usaha
Kemungkinan perluasan
usaha yaitu, kami akan memperluas jaringan pemasaran produk dengan cara membuka
cabang-cabang baru serta memperbanyak variasi rasa dan warna dari kue jepa itu
sendiri agar para konsumen tidak merasa bosan.
4.2 Kesimpulanp
|
PLEASE SUBS MY CHANELS
MAHASISWA PKN STAN
Komentar Anda Membangun Blog INI. THANKS
1 Comments
sangat membantu kak
ReplyDelete