“Sumber Radioaktif, Radioaktivitas, Pemanfaatan,
Dampak Dan Proteksinya Bagi Kehidupan”
Disusun oleh:
Edo Frendhyka Gilang Ramadhan
XII-2
Sman Model
Terpadu Madani
Jl. Soekarno-Hatta Bumi Rovegia, Palu-Sulawesi
Tengah
Telp. 0451-4131335. Fax (0451) 4131335
Tahun 2018
A. Rumusan masalah
A. Apa
saja Sumber Radioaktif, Radioaktivitas, Pemanfaatan, Dampak Dan Proteksinya
Bagi Kehidupan
B. Bagaimana
pengaplikasian Sumber Radioaktif, Radioaktivitas, Pemanfaatan, Dampak Dan
Proteksinya Bagi Kehidupan?
B. Pembahasan
1. Sumber radioaktif
Sumber
radioaktif adalah unsur yang bisa memancarkan radiasi karena sifatnya yang
tidak stabil. Sumber radioaktif ada yang bersifat alami dan buatan. Sumber
radiasi alami dipaparkan sebagai berikut:
• Radiasi
benda-benda langit
Orang yang
berada di lokasi yang lebih tinggi akan menerima radiasi yang lebih besar
karena semakin tipis lapisan udara yang dapat bertindak sebagai penahan
radiasi. Jadi, orang yang berada di puncak gunung akan menerima radiasi yang
lebih banyak daripada yang di permukaan laut. Begitupula orang yang bepergian
dengan pesawat terbang juga menerima lebih banyak radiasi.
• Radiasi
dari kerak bumi
Bahan
radioaktif utama yang ada dalam kerak bumi adalah Kalium-40, Rubidium-87, unsur
turunan dari Uranium-238 dan turunan Thorium-232. Besarnya radiasi dari kerak
bumi ini berbeda-beda karena konsentrasi unsur-unsur di tiap lokasi berbeda,
tetapi biasanya tidak terlalu berbeda jauh.
• Radiasi
dari dalam tubuh
Manusia juga
menerima pancaran radiasi dari dalam tubuhnya sendiri. Unsur radioaktif ini
kebanyakan berasal dari sumber kerak bumi yang masuk melalui udara yang
dihirup, air yang diminum ataupun makanan. Bahkan, air mengandung larutan
uranium radioaktif dan thorium. Namun, jumlahnya sangat kecil. Unsur yang
meradiasi manusia dari dalam ini kebanyakan berupa tritium, Carbon-14,
Kalium-40, Timah Hitam (Pb-210) dan Polonium-210. Radiasi internal ini umumnya
merupakan 11% total radiasi yang diterima seseorang.
Untuk sumber
radioaktif buatan, sekarang ini telah banyak digunakan di berbagai bidang,
seperti kesehatan, industri, dan pertambangan. Yang dipaparkan sebagai berikut:
• Radiasi
dari tindakan medik
Dalam bidang
kedokteran radiasi digunakan sebagai alat pemeriksaan (diagnosis) maupun
penyembuhan (terapi). Pemindai sinar-X atau Roentgen merupakan alat diagnosis
yang paling banyak dikenal dan dosis radiasi yang diterima dari roentgen ini
merupakan dosis tunggal (sekaligus) terbesar yang diterima dari radiasi buatan
manusia. Tindakan medik ini menyumbang 96% paparan rata-rata radiasi buatan
pada manusia sehingga jumlah dan jenis sinar-X yang diterima harus dibatasi.
Mesin pemindai sinar-X, mammografi dan CT (Computerized Axial Tomography)
Scanner meningkatkan dosis radiasi buatan pada manusia. Untuk kepentingan
tindakan medik yang menggunakan cobalt-60, dinding kamar tempat penggunaan zat
radioaktif jenis ini harus memiliki ketebalan khusus.
• Radiasi
dari reaktor nuklir
Banyak orang beranggapan bahwa tinggal di sekitar
pembangkit listrik tenaga nuklir akan menyebabkan terkena radiasi yang tinggi.
Meskipun di dalam reaktor terdapat banyak sekali unsur radioaktif, tetapi
sistem keselamatan reaktor membuat jumlah lepasan radiasi ke lingkungan sangat
kecil. Dalam kondisi normal, seseorang yang tinggal di radius 1-6 km dari
reaktor menerima radiasi tambahan tak lebih daripada 0,005 milisievert per
tahun. Nilai ini jauh lebih kecil daripada yang diterima dari alam (kira-kira 2
milisievert per tahun) atau 1/400 nilai radiasi dari alam
2. Radioktivitas
Jenis-Jenis
Radioaktivitas dibedakan Berdasarkan partikel penyusunnya,
sinar radioaktif dibagi menjadi tiga, yaitu sinar alfa, sinar beta, dan sinar
gamma.
Ø Radioaktivitas
Sinar Alfa (Sinar α)
Sinar alfa adalah sinar
yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Sinar ini ditemukan secara bersamaan
dengan penemuan fenomena radioaktivitas, yaitu peluruhan inti atom yang
berlangsung secara spontan, tidak terkontrol, dan menghasilkan radiasi. Sinar
alfa terdiri atas dua proton dan dua neutron. Berikut ini adalah sifat alamiah
sinar alfa.
·
Sinar alfa merupakan inti He.
·
Dapat menghitamkan pelat film (yang
berarti memiliki daya ionisasi). Daya ionisasi sinar alfa paling kuat daripada
sinar beta dan gamma.
·
Mempunyai daya tembus paling lemah di
antara ketiga sinar radioaktif.
·
Dapat dibelokkan oleh medan listrik
maupun medan magnet.
·
Mempunyai jangkauan beberapa sentimeter
di udara dan 102 mm di dalam logam.
·
Sinar alfa merupakan jenis
radioaktivitas yang memiliki muatan postif.
Ø Radioaktivitas
Sinar Beta (Sinar β)
Sinar
beta merupakan elektron berenergi tinggi yang berasal dari inti atom. Berikut
ini beberapa sifat alamiah sinar beta.
·
Mempunyai daya ionisasi yang lebih kecil
dari sinar alfa.
·
Mempunyai daya tembus yang lebih besar
dari pada sinar alfa.
·
Dapat dibelokkan oleh medan listrik
maupun medan magnet.
·
Sinar beta merupakan jenis
radioaktivitas yang memiliki muatan negatif.
Ø Radioaktivitas
Sinar Gamma (Sinar γ)
Sinar
gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar dari inti atom
dengan energi yang sangat tinggi yang tidak memiliki massa maupun muatan. Sinar
gamma ikut terpancar ketika sebuah inti memancarkan sinar alfa dan sinar beta.
Peluruhan sinar gamma tidak menyebabkan
perubahan nomor atom maupun massa atom. Sinar gamma memiliki beberapa sifat
alamiah berikut ini.
·
Sinar gamma tidak memiliki jangkauan
maksimal di udara, semakin jauh dari sumber intensitasnya makin kecil.
·
Mempunyai daya ionisasi paling lemah.
·
Mempunyai daya tembus yang terbesar.
·
Tidak membelok dalam medan listrik
maupun medan magnet.
·
Sinar gama merupakan jenis
radioaktivitas yang tidak memiliki muatan postif maupun negatif.
3. Pemamfaatan
ü Kegunaan
di bidang kedokteran
Isotop
Na-24 di dalam Natrium Clorida(NaCl) digunakan untuk meneliti peredaran darah
di dalam tubuh manusia. Selain itu juga ada Isotop I-131 yang mana digunakan
untuk melihat cara kerja getah tiroid yang ada di dalam kelenjar gondok. Tidak
hanya itu, ada juga Isotop dari Fe-59 yang di gunakan untuk menlihat kecepatan
produksi sel darah merah di dalam tubuh seseorang. Radioisotop juga bisa
berfungsi sebagai sumber radiasi yang bisa digunakan untuk terapi penyakit kanker.
Terapi kanker tersebut dilakukan dengan menggunakan radiosotop Co-60.
ü Kegunaan
di bidang biologi
Isotop C-14 dan juga
Isotop O-17 saat ini digunakan untuk mengamati proses fotosintesis pada
tanaman, Selain itu, Radioisotop dari Natrium dan juga Kalium digunakan dalam
penelitian permeabilitas selaput sel.
ü Kegunaan
di bidang pertanian
Radiositop juga
berperan penting di dalam bidang pertanian. Isotop P-32 digunakan untuk
mengetahui cara pemupukan yang sesuai pada tanaman tertentu. Selain itu, Isotop
tsb juga digunakan untuk mengetahui kapan umur tanaman yang baik dan siap
diberikan pupuk.
Selain
itu, fungsi radiasi unsur radioaktif juga berguna untuk:
·
memberantas hama penyakit dengan
mengurangi populasi serangga dengan membuat serangga jantan mandul.
·
Mendapatkan bibit tanaan unggul
·
Mengawetkan hasil pertanian seperti
bawang dan lobak agar tidak bertunas saat disimpan,
ü Kegunaan
di bidang arkeolog
Bagi
para arkeolog, Radioisotop dari C-14 digunakan sebagai peruntut untuk
mengetahui berapa usia dari fosil yang ditemukan. Umur tanah, dan batuan juga
bisa diketahui dengan bantuan unsur radioaktif.
ü Kegunaan
di bidang Kimia
Di
dalam laboratorium, radioisotop digunakan dalam beberapa reaksi kimia. Dalam
reaksi esterifikasi yang membentuk ester dari asam karboksilat dan alkohol.
Selain itu digunakan juga pada reaksi fotosintesis di dalam laboratorium
menggunakan radioisotop O-18.
ü Dalam
bidang Industri
Sinar
radiasi juga sangat penting di dalam dunia produksi industri. Sinar radioisotop
yang mampu menembus logam padat dan membuat plat film jadi hitam digunakan
untuk mendeteksi apakah ada keretakan dan juga mengukur ketebalan pada
benda-benda padat. Kongkritnya, radioisotop digunakan untuk:
·
Mengukur ketebalan kaca
·
Menguji kepadatan benda tanpa merusak
benda tersebut
·
Mengukur ketebalan kertas
·
Menjaga produksi timah dalam pembuatan
kaleng
·
Mengawetkan benda-benda dari kayu
seperti kerajinan tangan
·
Untuk mengukur efektifitas oli dan
aditif pada mesin
4. Dampak zat Radioaktif
Unsur
radioaktif yang mampu secara spontan memancarkan sinar radiasi ini ternyata
tidak hanya memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, namun juga memberikan
resiko yang berbahaya bagi tubuh manusia. Efek radiasi dari zat radioaktif ini
memberikan dampak negatif pada organ-organ tubuh kita yang sensitif seperti
mata, fungsi reproduksi, tulang belakang. Akibat yang dapat ditimbulkan dari
sinar radioaktif ini adalah:
·
Terjadi kerusakan genetis. Bisa membuat
kemandulan pada sistem reproduksi atau terjadi keainan pada keturunannya
seperti cacat.
·
Kerusakan lensa mata seperti katarak.
·
Resiko kanker darah atau biasa disebut
leukimia
·
Terjadi kerusakan kulir atau sarcoma
·
Kerusakan pada sistem syaraf.
·
Kerusakan pada sel pembentuk sel darah
merah
5. Proteksi
Proteksi
dan Pengendalian Bahaya Sinar Radioaktif untuk mencegah terjadinya kecelakaan
radioaktif dan paparan sinar radioaktif yang melebihi dosis yang diperkenankan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proteksi dan pengendalian bahaya
sinar radioaktif di atom dan kesesuaiannya dengan Norma K3 serta peraturan
perundangan yang terkait. Dasar pemikiran ini adalah bahwa pemanfaatan sinar
radioaktif di bidang industri memiliki faktor bahaya yang sangat besar meskipun
potensi bahaya yang ditimbulkan relative kecil. Oleh karena itu perlu adanya
proteksi dan pengendalian bahaya radioaktif.
C.
Kesimpulan
Radioaktif merupakan
suatau sumber daya terbarukan yang memiliki banyak kegunaan seperti contoh
dalam bidang kedokteran, pertanian, arkeolog, kimia, biologi, fiskia dan lain
lain. Namum disamping memiliki banyak kegunaan ternyata radioaktif juga
memiliki banyak efek samping jika terpapar terlalu lama sebut saja mutasi.
Radiaktivan memancarkan sinar a,b,y dimana sinar tersebut sangat berbahaya bagi
tubuh, hal ini biasa disalah gunakan untuk dijadikan senjata pemusnah yang
dapat menghancurkan umat manusia seperti bom atom dan nuklir.
D.
Daftar
pustaka
0 Comments